Lae-lae adalah sebuah pulau yang terletak di Kelurahan Lae-Lae Kecamatan Ujung Pandang Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Bagi yang senang menjelajah pulau-pulau sekitar Makassar, pulau lae-lae ini jelas terlihat dari pantai losari. Pulau dengan luas 0,04 km² ini di huni sekitar 2.000 jiwa. Jarak pulau ini dari Makassar sekitar 1,5 km, atau cukup 10 menit perjalanan dengan menggunakan dengan menggunakan perahu nelayan dari daratan utama kota Makassar dermaga Kayu Bngkoa atau dermaga depan Benteng Fort Rotterdam Makassar. Biaya saat ini sekitar Rp. 15.000 untuk pulang pergi per kepala. Bisa dengan perjanjian dengan pemilik perahu jam berapa akan di jemput atau bisa menyimpan nomer kontaknya agar leluasa menghubunginya.
Perjalanan 10 menit yang sangat singkat itu mengantar kita ke dermaga kecil depan pulau atau bisa juga atas permintaan penumpang diturunkan di dekat pantai karang dan bukan dekat pemukiman penduduk.
Setelah sampai di pantai karang itu disana banyak disewakan balai-balai bambu beratap untuk santai, harga berkisar Rp 25.000 - Rp 45.000,- Buat penumpang yang lupa bawa bekal makanan, jangan ragu, disana banyak warung-warung yang menyediakan makanan dan minuman, tapi jika ingin bersantai sambil bakar ikan bisa juga ikutan repot membawa semua bahan-bahannya dari Makassar
Deretan pohon-pohon kering sepanjang pantai memberi pemandangan yang indah, dan jika pintar mengambil sudut-sudut tertentu untuk membidik lewat kamera, maka Anda akan mendapatkan suasana seperti musim gugur di luar negeri.
Untuk pantainya, meski pasir putihnya tidak sehalus tepung, tapi lumayan buat menikmati suasana pantai. Bagi yang ingin snorkeling bisa membawa perlengkapan sendiri. Pantai ini juga paling tepat buat yang ingin belajar berenang di air laut, sebab disini bulu babi yang sangat menyakitkan itu jarang terdapat di sekitar pantai ini.
Setelah puas berenang berfoto dengan panorama deretan pohon kering. Anda bisa mengunjungi sisi selatan pulau dengan batu batu pemecah ombak yang berbentuk piramida segitiga, di sekitar itu ada kuburan yang konon merupakan kuburan seorang keturunan Tionghoa Arab.
Asal muasal nama lae-lae sendiri menurut cerita ada sebuah kapal yang penuh dengan penumpang cina dan terdampar di karang berpasir dan banya tumbuh semak-semak pohon pandan. Saat itu ributlah penumpang Cina memanggil-manggil lae-lae artinya ke mari, ke mari. Maka dinamakanlah karang berpasir itu Lae-Lae, begitu pula dinamakan tanjung itu Ujung Pandang yang saat ini berganti nama kembali menjadi Makassar
Pulau ini juga memiliki gardu listrik sendiri, seandainya penduduk setempat bisa lebih dibina dan lae-lae ini dijadikan tempat wisata dengan memberdayakan penduduk setempat, menjajakan kerajinan, juga menyediakan tempat penginapan yang di kelola penduduk setempat maka akan sangat menarik sebagai tempat wisata nelayan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar